"Rasa Rindu"
Suatu kata mulai terucap
Tanpa sadar buatku sesak
"Rindu"
Langit telah memulai suramnya
Meneteskan hydrometeor dengan sengaja
Basahi bumi beserta isinya
Samarkan peluh peluh "rindu" dari nadinya
Samarkan peluh peluh "rindu" dari nadinya
Sambil bertanya
"Sampaikah rinduku di depan pintu hati kecilnya ?"
Semakin deras jatuhnya
Semakin sesak rasanya
Puisi By: Rezhaldy Maulana Robby

No comments:
Post a Comment