Cerpen Fiksi: Are You Scared? - Semuanya Ada

Home Top Ad

Wednesday, May 3, 2017

Cerpen Fiksi: Are You Scared?

Hai semuanya, gimana kabarnya? Baikkah?? Ada cerpen lagi nih, yang tentu saja buatan saya, hehehe :) semoga bisa menghibur yaa.. Yok disimak..
 
Are You Scared?
Sumber gambar: www.youtube.com

            Perkenalkan namaku Kevin, Kita tahu bahwa hantu itu mungkin tidak ada, yah, mungkin aku rasa kalian tidak akan mempercayai bahwa hantu itu ada, tetapi beberapa orang mempunyai bukti mengenai keberadaan makhluk yang kita sebut dengan “hantu” itu, Bagaimana denganmu? Kau percaya dengan hantu? Aku rasa kau tidak akan percaya, tetapi, percayalah, aku pernah melihatnya, entah bagaimana bentuknya, mungkin kalian jijik melihatnya.
           Ketika itu... “HAAA!!! Tolong aku!” seseorang berteriak sangat kencang dan hanya aku saja yang ada disana, entah di mana ini, yang aku lihat di sekelilingku hanyalah sebuah tempat yang sangat hitam dan gelap, mungkin kau tidak pernah kesini, aku yakin itu. “Tolong aku! Dia mengerjarku!” kata orang itu, tetapi aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku hanya terkaku melihat orang itu sudah diseret oleh sebuah tangan yang dipenuhi dengan darah dan sudah membusuk. Hah, aku jijik melihat itu. “BUK!!” Suara itu dihasilkan karena aku terjatuh dari tempat tidurku. “Hah.. Mimpi lagi, sudah berulang kali aku mimpi seperti ini”. Tidak lama kemudian, aku menyadari bahwa ini masih tengah malam, seperti yang kita ketahui, bahwa tengah malam adalah waktu para hantu berkeliaran kesana-kemari. Suasana dikamarku sangat hening dan orang tuaku sedang pergi ke kampung halaman sehingga aku sendirian dirumah, seharusnya aku ikut saja, tetapi beberapa tugas sekolahku belum selesai, oleh karena itu aku tidak ikut pergi ke kampung halaman. Aku merasa ketakutan setengah mati, mengingat tidak lama sebelumnya aku bermimpi sangat buruk, bahkan bisa dibilang mimpi itu seperti nyata. “Mengapa harus sekarang aku merasakan suasana seperti ini?” pikirku dalam hati sambil aku kembali lagi ke atas kasur dan menyelimuti seluruh tubuhku dengan selimut.
           Keesokan harinya, aku tidak sadar bahwa aku sudah ketiduran tadi malam, yah.. Aku merasa terselamatkan dari mimpi buruk itu, aku berharap bahwa mimpi itu tidak terulang lagi. Aku menjalani hari-hariku seperti biasa, mengingat aku hanyalah seorang pelajar SMP disalah satu sekolah swasta di daerahku, karena orang tuaku tidak ada dirumah, akupun pergi kesekolah dengan menggunakan sepeda gayung karena rumahku yang lumayan dekat dengan sekolah. Dan sesampainya sekolah, akupun memarkirkan sepeda gayungku di tempat parkir belakang sekolahku, kemudian berlari menuju gerbang sekolah. “Hey, kenapa lagi mata mu? Kena tonjok? Item item gitu, kayak panda?” Kata temanku yang bernama Herman. Kami selalu saja terlambat, sehingga tidak jarang satpam dan guruku disekolah menghukum kami berdua. “Oh, kamu Man, Ga kenapa napa, Cuma begadang doang tadi malem, oh ya, kamu kok telat lagi? Katamu udah mau tobat ga telat lagi?” Kataku sambil tertawa. Kamipun segera cepat-cepat masuk ke sekolah sebelum gerbang sekolah ditutup oleh satpam sekolah kami. "Ooohhh, dasar dua bocah ingusan terlambat lagi, udah berapa kali kalian terlambat haa?!!" kata satpam sekolah kami sambil melotot dan dengan nada yang sedikit tinggi. "Maaf maaf pak, saya kesiangan tadi" kataku sambil menunduk. "Saya tadi sakit perut pak, hehehe" kata Herman sambil tertawa. "Ooohhh, dasar, sakit perut alasannya, ya udah sana cepat masuk!" kata satpam sekolah kami sambil menyuruh kami untuk masuk.
           Bel masukpun berbunyi, kami belajar seperti biasa, aku duduk paling belakang dan seperti biasa selalu saja tertidur saat jam pelajaran dimulai, dan tidak jarang guru guruku menyuruhku untuk mengulang perkataan mereka di depan kelas, dan itu sangat-sangat memalukan. Bel istirahat berbunyi dan aku yang paling semangat untuk keluar menuju kantin, yah, kalian tahu lah, kalau aku sudah sangat kelaparan. "We Man, traktir bakso dong" kataku sambil menyenggol bahu Herman. "Enak banget, beli sana sendiri, aku lagi bokek Bro" kata Herman sambil mengambil minuman dikantin. "Ya udah deh Man, aku beli sendiri aja" kataku agak kesal. Bel masukpun berbunyi, kami belajar seperti biasa lagi dan akhirnya bel yang aku tunggu-tunggu pun berbunyi, yaitu bel pulang. "Man, aku duluan pulang ya" kataku sambil keluar dari pintu kelas. "OK Vin, hati-hati" kata Herman sambil membereskan bukunya di kolong meja.
           Akupun pulang sendirian dengan mengendarai sepeda gayungku, biasanya aku pulang sekolah jam 3 sore dan masih agak terang, tetapi kenapa ini sangat gelap? Ada apa ini? "Sssstttt.." Sebuah suara yang sangat aneh, aku mendengarnya dari pundak kananku, tetapi aku tidak berani menoleh ke pundak kananku. Akupun menggayung sepeda ku dengan sekuat tenaga agar cepat sampai dirumah, sesampainya aku dirumah, aku masih merasakan "itu" berada di pundakku, akupun berlari ke kamarku, tetapi mengapa pundakku merasa sakit? Akupun penasaran dan membuka baju sekolahku, aku melihat ada goresan sebuah cakaran di pundak kananku. Akupun kebingungan, mengapa bisa seperti ini? "Brakk!!" Suara panci di dapur terjatuh, akupun segera memeriksa ruang dapur, tetapi yang kutemukan hanya seekor kucing, tetapi darimana kucing itu masuk? padahal aku tidak memiliki kucing dan tidak ada jendela yang terbuka didapur, seketika itu aku melihat mata kucing itu berwarna kemerahan, merah darah! Akupun merasa jantungku berdebar sangat kencang. Seketika itu didepan mataku, kucing itu berubah menjadi sesosok mengerikan yang tidak pernah kalian bayangkan, tangan itu, tangannya sangat busuk di hinggapi oleh lalat-lalat, matanya berwarna merah darah, seketika itu aku ingat mimpiku, bahwa tangan dalam mimpiku yang menyeret seseorang di mimpiku itu persis dengan tangan mahkluk ini! "Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Kataku dalam hati dan keringatku bercucuran sangat deras. Aku tidak bisa melakukan apapun sekarang dan aku tahu bahwa tangan itu sudah menggapai wajahku sekarang. Mungkin ini akhir dari hidupku, diseret kemudian entah dibawa kemana oleh makhluk ini, aku membayangkan hal-hal menyenangkan dalam hidupku, aku berharap aku masih bisa bersama orang tuaku sekarang, tetapi mungkin tidak, selamat tinggal.


Tamat

Bagaimana? Terhiburkah? hehe :) terima kasih yang sudah membaca :) semoga terhibur..

2 comments:

  1. mantab cerpennya min 😄😁😙

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima Kasih atas Comment dan Kunjungan Anda, semoga bisa menghibur :)

      Delete